Definisi puasa menurut para ulama mufassir Ibn Kasir, puasa yaitu
menahan diri dari makan, minum, dan berjimak (berhubungan suami istri) dari
terbitnya fajr hingga tengelamnya matahari (adzan Maghrib) disertai niat yang
ikhlas karena Allah Ta’alaa. Puasa merupakan bagian ibadah kedua setelah sholat
dalam rukun Islam. Ibadah puasa yang dimaksud
dalam hal ini yaitu ibadah puasa Ramadhan.
Puasa Ramadhan dilaksanakan selama 1 bulan penuh dan atau setahun sekali (12 bulan sekali). Oleh karenanya maka pelaksanaanya mengacu pada waktu tertentu. Waktunya yaitu harus sudah memasuki tanggal 1 ramadhan bila belum masuk pada tanggal 1 Ramadhan maka tidak sah puasanya dan akan berhenti berpuasa jika sudah memasuki tanggal 1 Syawal. Amalan puasa tidak hanya ada pada masa Rasulullah Saw., namun juga pernah ada sejak zaman Nabi Musa As., walaupun tidak ada ketentuannya dalam kitab Taurat, kitab Zabur dan kitab Injil terkait tatacara pelaksanaan waktu puasa dan jumlah dalam berpuasa.
dalam hal ini yaitu ibadah puasa Ramadhan.
Puasa Ramadhan dilaksanakan selama 1 bulan penuh dan atau setahun sekali (12 bulan sekali). Oleh karenanya maka pelaksanaanya mengacu pada waktu tertentu. Waktunya yaitu harus sudah memasuki tanggal 1 ramadhan bila belum masuk pada tanggal 1 Ramadhan maka tidak sah puasanya dan akan berhenti berpuasa jika sudah memasuki tanggal 1 Syawal. Amalan puasa tidak hanya ada pada masa Rasulullah Saw., namun juga pernah ada sejak zaman Nabi Musa As., walaupun tidak ada ketentuannya dalam kitab Taurat, kitab Zabur dan kitab Injil terkait tatacara pelaksanaan waktu puasa dan jumlah dalam berpuasa.
Nabi Musa As., pernah berpuasa sebanyak 40 hari, hingga saat ini
para kaum yahudi tetap melaksanakan puasa walaupun tidak ada ketentuan, sebagaimana
puasa selama seminggu untuk mengenang keruntuhan Yerusalem dan mengambilnya
kembali, puasa hari kesepuluh pada bulan tujuh menurut perhitungan mereka dan
berpuasa sampai malam hari.
Inti dari inti core of the core dari berbagai puasa yang diamalkan
adalah mengacu kepada tujuan perbaikan diri dari kesalahan-kesalahan yang
pernah diperbuat dan pencegahan diri agar tidak mengulanginya lagi. Kesalahan
di tersebut tumbuh dan berkembang disebabkan karena adanya dua syahwat yang
mempengaruhi kehidupan manusia yaitu syahwat faraj (nafsu seks) dan syahwat
lapar (nafsu makan minum).
Apabila keduanya itu tidak terkendali maka akan terjadi
kesalahan-kesalahan bahkan bisa membuat kemaksiatan yang dilakukan oleh
manusia. Kesalahan yang berawal dari ketamakan atau rakus dalam makan minum dan
kesombongan dalam penyakit hati. Diharapkan dengan berpuasa dapat menundukkan
syahwat dan bisa lebih baik untuk mengendalikan diri sendiri dari berbagai
larangan Allah termasuk menjauhkan penyakit hati.
Kemudian puasa banyak mengandung manfaat makanya orang zaman dahulu
menjadikan puasa sebagai amalan atau laku prihatin untuk mencapai suatu
harapan. Manfaat batinya yaitu kesucian, kebersihan, dan keindahan diri dari leburnya
keburukan oleh akhlak budi pekerti yang luhur. Manfaat dzohirnya yaitu akan
menjadikan lebih rendah hati dan tidak sombong. Oleh karena itu puasa
meningkatkan penyembuhan sifat rakus, tamak, serakah dan sombong yang dimiliki manusia
yang awalnya telah diobati dengan sholat melalui ruku dan sujud supaya manusia berlaku
jujur tentang jatidirinya dan tidak melakukan kemaksiatan karena sifat rakus
dan kesombongannya.
Jangan lupa share atau bagikan untuk berbagi ilmu. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Jangan lupa share atau bagikan untuk berbagi ilmu. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Keyword, Kata Kunci : rukun islam, puasa, puasa ramadhan, berkah ramadhan, manfaat puasa, bulan ramadhan, definisi puasa, pengertian puasa, habib syech, sholawat, download sholawat, mp3 sholawat, religi.
No comments:
Post a Comment
Mohon Masukan dan Saran yang membangun dari Anda Duhai Tamu Rasulullah SAW.